Siklon tropis Iggy di Samudra Hindia terbentuk hari Kamis (26/1/2012)
pukul 07.00 WIB. Lokasi pembentukannya 1.080 kilometer barat daya
Denpasar. Tiga hari ke depan, siklon tropis ini diperkirakan berpotensi
membesar dan berdampak menimbulkan cuaca ekstrem di Indonesia.
"Saat
ini, cuaca ekstrem yang terjadi berupa angin kencang dengan sedikit
hujan, kecuali di wilayah Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Selain karena siklon tropis Iggy, juga masih terdapat pusat tekanan
rendah di perairan utara Australia," kata Kepala Subbidang Siklon Tropis
pada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Fachri
Radjab, kemarin.
Menurut dia, pusat tekanan rendah di perairan
utara Australia itu diperkirakan memasuki daratan dan meluruh hari ini.
Siklon Iggy yang bergerak ke tenggara bisa semakin kuat.
Gelombang tinggi
Badan
yang berwenang di Perth, Australia, menyatakan, siklon Iggy pada hari
Kamis memiliki kecepatan angin maksimum 75 kilometer per jam. Pada Jumat
ini diperkirakan meningkat hingga 100 kilometer per jam. Hari
berikutnya, Sabtu, diperkirakan 140 kilometer per jam.
Adapun hari Minggu diperkirakan 165 kilometer per jam. Selebihnya belum bisa diprediksikan.
Menurut
Kepala Bidang Informasi Meteorologi Publik BMKG Mulyono Prabowo,
kecepatan angin yang ditimbulkan oleh intensitas siklon akan memengaruhi
tingginya gelombang laut. BMKG mengeluarkan peringatan dampak siklon
Iggy berupa tinggi gelombang air laut 4-6 meter di Samudra Hindia di
selatan Lampung hingga NTT.
Gelombang setinggi itu juga
diprediksikan melanda Laut Timor, Laut Bali, Laut Sumbawa, Laut Arafuru,
dan Laut China Selatan. Angin dengan kecepatan di atas 36 kilometer per
jam diperkirakan terjadi di Sumatera bagian selatan, Jawa, Bali, dan
wilayah Nusa Tenggara. Angin kencang tersebut juga melanda wilayah
perairan di Laut Jawa.
Menurut Fachri, lamanya siklon Iggy belum
bisa diprediksikan apakah akan bertahan hingga puncak pasang air laut di
perairan utara Jakarta dan sekitarnya, 2-6 Februari 2012. "Meskipun
tidak bersamaan dengan pasang air laut, dampak siklon berupa banjir
harus tetap diwaspadai," kata Fachri.(NAW)
dikutip dari kompas.com