Iklan terbaru Restoran Fast food McDonald Filipina mewabah di Youtube dan Facebook sejak awal April 2011. Ketika naik tayang di Televisi diprotes oleh Konferensi Gereja Katholik Filipina (CBCP) dan para orang tua. Karena dalam iklan komersial tsb digambarkan dua anak usia 6 tahun ngajak pacaran dengan iming iming french fries (kentang goreng produk McDonald). Pro-Kontra publik menyeruak di Filipina dan Amerika. Sejak Sabtu malam 16-apr-2011 McDonald mengambil keputusan menyusul tudingan penyalahgunaan anak (child abuse).
Demi meningkatkan volume penjualan dengan segmen anak anak untuk produk santapan kentang goreng (french fries), McDonald meluncurkan iklan anyar. Kreatifitas membidik mata bocah bocah agar mencintai french fries. Untuk menyempurnakan dibuatlah kisah pendek ala bocah bocah. Adegan dalam iklan berjudul BF/GF berdurasi 30 detik adalah sbb:
Dua bocah TK usia 6 tahun dialog. Si gadis cilik bertanya kepada si perjaka cilik apakah mau jadi pacarnya. Si perjaka tersentak. Lalu menolak dengan alasan perempuan banyak tuntutan. Kemudian si gadis membujuk. Dia mengatakan bahwa yang dia tuntut hanya french fries bikinan McDonald. Wajah keduanya ceria, sepakat. Jadilah mereka pacaran ditandai dengan kepergian mereka berdua bergandengan tangan.
Menyaksikan adegan “pendidikan pacaran anak TK” itu para orang tua dan pastur Filipina sangat cemas. Kebanyakan anak muda menilai iklan tsb kreatif. Konferensi Gereja Filipina yaitu Catholic Bishops’ Conference of the Philippines (CBCF) melayangkan protes menuntut iklan tsb ditarik dari peredaran karena merusak anak anak. Menurut pemuka Katholik iklan tsb mengirimkan pesan yang salah. Mestinya mengajarkan cinta orang tua, negara, dan tuhan. CBCF diwaliki oleh sekretari eksekutif yaitu Fr. Melvin Castro yang menegaskan penolaknnya pada Senin 18-apr-2011.
Pada intinya pemuka agama dan orang tua Filipina menuding raksasa fast food Amerika telah melakukan child abuse (penyalahgunaan anak) dan pendidikan salah arah melalui iklan komersial demi bisnis.
McDonald panik, kawatir bisnis terganggu. Langsung mencabut iklan itu dari seluruh stasiun teve Filipina sejak Sabtu malam 16-apr-2011. Disertai surat penjelasan bahwa mereka tidak bermaksud menanamkan nilai nilai negatif. Melainkan mempromosikan cinta sesama termasuk sesama bocah, tambahnya. Namun tak bisa dipungkiri iklan BF/GF itu menganjurkan bocah pacaran sedini mungkin demi french fries. Akal bulus pedagang.
“We recognize and respect the stand of the CATHOLIC BISHOP’S CONFERENCE OF THE PHILIPPINES (CBCP) and have stopped airing the said commerical across all television stations as of noon today. Over the years, we have strived to produce advertisements that highlight positive values like love for family (KAREN LOLO) and charity (RONALD MCDONALD HOUSE CHARITIES) which mirror what the brand stands for. McDonalds remains committed in promoting positive values and will continue raising the bar to be better at what we do; whether it is our food, our service to even how we communicate to the public”
Happy now?
Pemirsa Amerika mengecam keras larangan Gereja dengan alasan terlalu turut campur bisnis McDonald dengan konsumennya. Iklan adalah bahasa komunikasi produsen dengan konsumen. Mereka kawatir restoran Amerika itu terganggu bisnisnya oleh intervensi agama dan budaya lokal.
Gereja tak bergeming, orang tua lega. Perlu diingat bahwa 80% penduduk Filipina bergama katholik, perceraian dilarang, aborsi dilarang, pembelian kondom wajib dengan resep dokter. Belum ada laporan dampak negatif dan kerugian finansial yang diderita pihak McDonald yang terpaksa mencabut tayangan iklan teranyar di teve Filipina.
Demi meningkatkan volume penjualan dengan segmen anak anak untuk produk santapan kentang goreng (french fries), McDonald meluncurkan iklan anyar. Kreatifitas membidik mata bocah bocah agar mencintai french fries. Untuk menyempurnakan dibuatlah kisah pendek ala bocah bocah. Adegan dalam iklan berjudul BF/GF berdurasi 30 detik adalah sbb:
Dua bocah TK usia 6 tahun dialog. Si gadis cilik bertanya kepada si perjaka cilik apakah mau jadi pacarnya. Si perjaka tersentak. Lalu menolak dengan alasan perempuan banyak tuntutan. Kemudian si gadis membujuk. Dia mengatakan bahwa yang dia tuntut hanya french fries bikinan McDonald. Wajah keduanya ceria, sepakat. Jadilah mereka pacaran ditandai dengan kepergian mereka berdua bergandengan tangan.
Menyaksikan adegan “pendidikan pacaran anak TK” itu para orang tua dan pastur Filipina sangat cemas. Kebanyakan anak muda menilai iklan tsb kreatif. Konferensi Gereja Filipina yaitu Catholic Bishops’ Conference of the Philippines (CBCF) melayangkan protes menuntut iklan tsb ditarik dari peredaran karena merusak anak anak. Menurut pemuka Katholik iklan tsb mengirimkan pesan yang salah. Mestinya mengajarkan cinta orang tua, negara, dan tuhan. CBCF diwaliki oleh sekretari eksekutif yaitu Fr. Melvin Castro yang menegaskan penolaknnya pada Senin 18-apr-2011.
Pada intinya pemuka agama dan orang tua Filipina menuding raksasa fast food Amerika telah melakukan child abuse (penyalahgunaan anak) dan pendidikan salah arah melalui iklan komersial demi bisnis.
McDonald panik, kawatir bisnis terganggu. Langsung mencabut iklan itu dari seluruh stasiun teve Filipina sejak Sabtu malam 16-apr-2011. Disertai surat penjelasan bahwa mereka tidak bermaksud menanamkan nilai nilai negatif. Melainkan mempromosikan cinta sesama termasuk sesama bocah, tambahnya. Namun tak bisa dipungkiri iklan BF/GF itu menganjurkan bocah pacaran sedini mungkin demi french fries. Akal bulus pedagang.
“We recognize and respect the stand of the CATHOLIC BISHOP’S CONFERENCE OF THE PHILIPPINES (CBCP) and have stopped airing the said commerical across all television stations as of noon today. Over the years, we have strived to produce advertisements that highlight positive values like love for family (KAREN LOLO) and charity (RONALD MCDONALD HOUSE CHARITIES) which mirror what the brand stands for. McDonalds remains committed in promoting positive values and will continue raising the bar to be better at what we do; whether it is our food, our service to even how we communicate to the public”
Happy now?
Pemirsa Amerika mengecam keras larangan Gereja dengan alasan terlalu turut campur bisnis McDonald dengan konsumennya. Iklan adalah bahasa komunikasi produsen dengan konsumen. Mereka kawatir restoran Amerika itu terganggu bisnisnya oleh intervensi agama dan budaya lokal.
Gereja tak bergeming, orang tua lega. Perlu diingat bahwa 80% penduduk Filipina bergama katholik, perceraian dilarang, aborsi dilarang, pembelian kondom wajib dengan resep dokter. Belum ada laporan dampak negatif dan kerugian finansial yang diderita pihak McDonald yang terpaksa mencabut tayangan iklan teranyar di teve Filipina.