Penyitaan dalam jumlah besar susu bubuk tercemar melamin dari gudang China adalah yang terbaru dalam deretan panjang skandal makanan. Berikut adalah 10 lainnya:
Skandal Susu Melamin
Pada tahun 2008 enam bayi tewas dan 300.000 menjadi sakit setelah mengkonsumsi susu formula terkontaminasi dengan bahan kimia industri melamin. Skandal yang ditutup-tutupi selama beberapa bulan untuk menghindari rasa malu selama Olimpiade, menyebabkan kemarahan di China dan menghancurkan kepercayaan masyarakat pada pemerintah dan kemampuannya untuk mengatur industri makanan.
Kecambah Beracun
Polisi di timur laut kota Shenyang menyita 40 ton biji kecambah pada bulan April 2011. Sayuran tercemar telah menggunakan sodium nitrat dan urea, serta antibiotik dan hormon tanaman yang disebut 6-benziladenin. Bahan kimia yang digunakan untuk membuatnya tumbuh lebih cepat dan terlihat 'bersinar' di kios pasar. 12 orang ditangkap.
Petugas memeriksa kasus kecambah beracun di china
Pestisida Pada Kacang Panjang
Lebih dari 3,5 ton kancang panjang terkontaminasi dengan pestisida terlarang isocarbophos. Kacang panjang ini dimusnahkan setelah ditemukan dijual di pusat kota Wuhan pada Maret 2010. Ia didatangkan dari selatan kota Sanya, dan tuduhan lain berusaha ditutup-tutupi setelah biro penegak hukum pertanian Sanya mengatakan otoritas Wuhan ‘tidak layak’ untuk mempublikasikan kasus ini.
Susu Tercemar Protein Leather-hidrolisat
Pada bulan Februari 2011 muncul laporan lain skandal kontaminasi susu, kali ini menggunakan protein leather -hidrolisat, seperti melamin, dipakai meningkatkan kandungan protein susu, sehingga meningkatkan nilainya. Masalahnya telah terdeteksi awal Maret 2009 menurut laporan surat kabar resmi China Daily. China mengumumkan bulan ini sudah menutup hampir setengah dari perusahaan susu dalam upaya untuk membersihkan industri susu.
Bakpao Aluminium
Setelah dilaporkan bahwa banyak tanaman padi China terkontaminasi dengan logam berat, dinas kesehatan di Shenzhen, China selatan menguji 696 sampel makanan yang dibuat dari tepung, termasuk kue dan roti kukus (bakpao). Hampir sepertiga (28 %) ditemukan memiliki kadar aluminium di atas standar nasional, media Standard Shenzhen melaporkan. Kontaminasi itu diketahui karena penggunaan baking powder berlebihan yang mengandung logam.
Daging Babi ‘Avatar’
Laporan dan foto-foto muncul bulan lalu menunjukkan daging babi yang bersinar biru, menakutkan ketika lampu dapur sudah dimatikan. Pengguna internet menyebutnya daging ‘Avatar’ dan tetap skeptis meski upaya penyelesaian dari Departemen Kesehatan Pengawasan Shanghai yang mengatakan daging babi telah terkontaminasi oleh bakteri tertentu dan masih aman dimakan jika dimasak dengan baik.
Bubuk Peramping Babi
China telah lama berjuang dalam perang dalam penggunaan clenbuterol steroid untuk produksi daging babi. Dikenal sebagai 'bubuk peramping daging ,' untuk menurunkan kadar lemak dalan daging babi. Kandungan bubuk ini dapat menyebabkan pusing, jantung berdebar, diare dan berkeringat berlebihan. Kasus paling baru terjadi Maret lalu di sebuah produsen daging babi yang terdaftar di pasar saham, tetapi China telah mengakui 18 wabah keracunan makanan clenbuterol terkait antara tahun 1998 dan 2007, menurut laporan di situs Keamanan Pangan Shanghai.
Kotak Makanan Beracun
Pada April 2010 lebih dari 7 juta kotak makanan beracun disita di provinsi timur Jiangxi. Meskipun dilarang di 1999, kotak makanan dari gabus ini masih digunakan secara luas di China. Kotak ini akan melepaskan racun ketika dipanasi oleh makanan. Bahan kimia ini memiliki potensi pada kerusakan hati, ginjal dan organ reproduksi.
Minyak Goreng Selokan
Penyelidikan menyamar oleh seorang profesor dari Universitas Politeknik Wuhan Maret 2010 memperkirakan bahwa satu dari 10 makanan di China dimasak menggunakan minyak daur ulang, sering didapat dari saluran air bawah restoran. Badan Pengawasan Makanan dan Obat Negara mengeluarkan keadaan darurat nasional memerintahkan penyelidikan skandal minyak 'selokan' , semakin menghancurkan kepercayaan publik pada industri makanan.
Beras Cadmium
Riset yang dipublikasikan pada bulan Februari menyatakan bahwa sampai dengan 10 persen beras yang dijual di China terkontaminasi dengan logam berat, termasuk cadmium. Data dikumpulkan oleh Universitas ertanian Nanjing menemukan bahwa masalah paling akut di provinsi Selatan, dimana di beberapa daerah 60 persen dari sampel telah terkontaminasi, beberapa sampai lima kali ambang batas