Pernahkah Anda bayangkan kalau suatu hari kelak manusia akan memiliki kembaran (klon) yang identik dalam sosok sebuah robot? Ya sulit dibayangkan memang, dan boleh jadi ini mungkin hanya semacam rekayasa ataupun akal-akalan seseorang saja untuk mengelabui banyak orang. Ya sah-sah saja orang beranggapan demikian, namun siapa sangka, dengan perkembangan dan kecanggihan teknologi robot seperti sekarang ini rasanya tak ada yang tidak mungkin terjadi, bukan!
Robot yang mirip manusia yang selama ini hanya bisa disaksikan dalam film ataupun cerita-cerita fiksi ilmiah, tampaknya sebentar lagi akan mendekati kenyataan. Pasalnya berawal dari kolaborasi yang telah dilakukan oleh sekelompok ilmuwan dari Jepang dan Denmark, kabarnya mereka baru saja telah berhasil mengembangkan seri robot Geminoid terbaru dari ultra-realistic android yang selain dirancang dalam sosok yang mirip dengan manusia, robot tersebut juga mampu melakukan ekspresi, gerakan tubuh dan berkomunikasi seperti layaknya manusia biasa. Ya sungguh prestasi yang luar biasa dan layak diberikan apresiasi yang tinggi tentunya.
Meski ini baru sebatas eksperimen, namun hal ini membuktikan kalau robot yang bisa mirip dengan manusia 100% boleh jadi bukanlah sebuah cerita hayalan atau isapan jempol semata. Dan seiring perkembangan teknologi robot dari waktu ke waktu, segala kemungkinan bisa saja terjadi nantinya.
Seperti apa yang telah diungkap sebelumnya, kolaborasi para ilmuwan Jepang dan Denmark tersebut sendiri berada dalam ruang lingkup pengembangan sebuah proyek Geminoid DK yang ternyata telah berlangsung sekitar satu tahunan. Robot Geminoid ini sendiri dikembangkan oleh Kokoro dan Hiroshi Ishiguro dengan mengambil model sosok manusia professor Scharfe dari universitas Aalborg, Denmark.
Sebelum menghuni sebuah laboratorium di Denmark, konon robot Geminoid tersebut harus melewati tahap pengaturan dan pengujian terlebih dulu yang kini dilakukan di Japan Advanced Telecommunications Research Institute International (ATR) di Nara, Jepang. Robot Geminoid tersebut kabarnya akan digunakan untuk meneliti tingkat emosional (emotional affordances) dalam interaksi manusia dengan robot, ide pemikiran, dan cara kebiasaan sebuah budaya tertentu dalam persepsi robot.
Hal tersebut adalah beberapa masalah yang dihadapi Hiroshi Ishiguro saat ia menciptakan klon robotnya terdahulu yaitu Geminoid HI-1 yang sosoknya diambil dari pembuatnya sendiri (Hiroshi Ishiguro) dan Geminoid F yang sosoknya diambil dari seorang model Jepang berumur dua puluhan. Namun profesor dari universitas Osaka dan pimpinan kelompok di ATR tersebut, tampak menolak apabila diminta untuk memberikan informasi, Seperti halnya dengan robot Geminoid lainnya, semua gerakan dan ekspresi robot Geminoid DK digerakan secara remote oleh seorang operator menggunakan komputer. Berkat penerapan sistem motion-capture yand ada, robot tersebut bisa melakukan ekspresi wajah dan gerakan kepala dan bahkan menggerakan mulut sekalipun.