”Sebagian orang bilang ini gila. Tetapi, apa lagi yang akan Anda lakukan pada usia seperti ini?” kata Smith. Dia ingin membuktikan, orang tua bisa menjalani petualangan yang berbahaya. Mereka juga ingin mengumpulkan dana untuk lembaga nonprofit WaterAid yang menyediakan air layak minum bagi masyarakat tak mampu.
Uniknya, modal mereka berlayar diperoleh karena Smith ditabrak mobil hingga pinggangnya patah. ”Saya dapat uang ganti rugi. Apa yang akan Anda lakukan dengan uang itu? Saya, sih, membeli perahu layar,” katanya. Mereka berangkat dari Kepulauan Canary setelah sempat tertunda sebulan karena cuaca buruk. Perahu itu dipenuhi makanan dan buah-buahan, termasuk jeruk, avokad, kentang, kubis, dan labu.
Ketika roti yang mereka bawa habis, kapten David Hildred mulai memasak roti di oven. Kapal berlayar dengan kecepatan 4 knot, dan keempat awak menghabiskan waktu dengan bermain kartu atau membaca saat tak bertugas mengawasi arah kapal. Di tengah perjalanan, Smith merayakan ulang tahunnya ke-85 dengan kue cokelat yang dibuat dokternya, Andrew Bainbridge, di perjalanan. Mereka berencana mendarat di Bahama, tetapi terbawa angin ke St Maarten. ”Ya, ini sukses. Berapa orang yang Anda tahu naik perahu layar melintasi Atlantik?” tanya Smith.
sumber