Ada ungkapan lokal Vietnam yang mengatakan bahwa ketika seorang pria berhadapan dengan jenis hewan yang baru pertama kali dilihatnya, ia akan bertanya: "Apakah hewan ini berbahaya?". Selanjutnya, ia akan bertanya: "Apakah hewan ini bisa dimakan?"
Orang Vietnam adalah pemakan yang suka bertualang, dan mereka tidak takut untuk memakan semua bagian hewan. Berikut ini adalah enam hidangan unik dari Vietnam.
Serangga
Jangkrik goreng, diternakkan, rasanya ringan dan renyah seperti berondong jagung. |
Suku Khmer yang tinggal di Delta Mekong termasuk salah satu pemakan serangga dan laba-laba paling banyak di Vietnam, meski beberapa suku yang tinggal di pegunungan juga menikmati camilan serangga air raksasa, tarantula dan kalajengking. Yang paling sering dikonsumsi adalah jangkrik, larva lebah dan ulat sutera. Kebanyakan serangga itu digoreng dan diberi bumbu agar ada rasanya sebab tanpa bumbu, serangga itu tak punya rasa.
Kodok
Kodok paling lezat dinikmati dengan sereh dan cabai. |
Pha lau
Pha lau sangat populer ditambahkan ke mie rebus dan hot pot. Dari banyak makanan aneh yang ditulis di sini, pha lau adalah yang paling umum ditemukan turis di restoran. |
Gigi cumi
Gigi cumi adalah makanan populer di kota-kota pinggir pantai — selalu disajikan dekat pasar ikan nelayan. |
Gigi cumi (rang muc) adalah satu lagi bukti bahwa orang Vietnam tidak pernah membuang bagian tubuh hewan. Bagian mulut cumi-cumi berbentuk bundar seukuran kelereng, berwarna putih, dengan paruh hitam mungil muncul di ujungnya. Direbus dengan jahe, dipanggang jadi sate, atau digoreng tepung, makanan ini populer sebagai camilan anak sekolah atau ibu-ibu yang sibuk.
Telur janin bebek
Di Vietnam, telur bebek (trung vit long) dan telur burung puyuh adalah penganan kecil yang populer. Kredit foto: Adam Bray/CNNGo |
Sebelum memakan hewan liar
Sayangnya, beberapa restoran di Vietnam menyajikan hewan liar, bahkan yang terancam punah, dan sebagian besar didapat dengan cara ilegal. Beberapa buku petunjuk dan program televisi merekomendasika tempat-tempat ini, dan mengabaikan isu lingkungan. Kanal Travel Channel baru-baru ini harus menyunting ulang episode “No Reservations” dan “Bizarre Foods” yang menayangkan konsumsi hewan liar di Vietnam dan Kamboja atas tuntutan dari Wildlife Conservation Society.
Vietnam membolehkan “peternakan” hewan liar ini beroperasi jika mereka membayar izin. Tetapi banyak peternakan yang mendapatkan daging hewan dari pemburu gelap, termasuk bagian tubuh harimau, cairan hati beruang, dan cula badak yang diselundupkan dari Afrika.
Maka, di Vietnam, hindarilah semua restoran yang menyajikan hewan eksotis. Mereka tidak unik, tapi ilegal.
sumber : yahoo.com