Menyiapkan Mental Menjadi Calon Orang Tua

 
orang tua, mental
Persiapan mental calon orangtua
Saat memutuskan untuk memiliki anak dan menambah anggota keluarga, banyak hal yang perlu disiapkan. Karena jika tidak, perubahan yang terjadi akan mempengaruhi mental tak hanya orang tua melainkan juga dengan sang anak. Terkadang seorang perempuan takut akan kehamilan, namun pria juga tidak kalah takut dan khawatir. Siapkanlah mental Anda, sebab hidup akan berubah saat menjadi orang tua. Sebagian besar waktu mungkin akan terbagi untuk bayi yang baru lahir.
Berikut adalah hal-hal yang harus dipahami dan kemudian dimengerti sebelum menjadi orang tua yang sesungguhnya

Perubahan Tubuh

Tubuh perempuan saat hamil pastilah mengalami perubahan, dan itu mungkin akan mempengaruhi citra dari sang calon ibu. Jika merasa tidak nyaman dengan bentuk tubuhnya yang dianggap tidak menarik, perempuan bisa kehilangan percaya dirinya, bahkan bisa mengakibatkan berubahnya suasana hati.

Namun tenanglah, perubahan itu hanya berlangsung sementara. Setelah persalinan, Anda dapat mengembalikan bentuk tubuh seperti yang diinginkan. Lagipula, saat hamil pun perempuan juga dapat menjaga bentuk tubuhnya agar tetap menarik, meskipun dengan perut yang terus membesar. Patut dipahami pula, kehamilan adalah anugerah, sekiranya orang lain pun tidak akan menghina sang calon ibu dengan kondisinya tersebut.

Perubahan Peran

Peran seorang calon ayah dan ibu selalu diiringi dengan tanggung jawab yang besar. Misalnya, calon ayah tidak boleh merokok di dekat calon ibu. Atau sang calon ibu pun tidak boleh terlalu banyak mengkonsumsi junk food  karena ada janin dalam kandungannya. Sang calon orang tua harus menyadari beberapa peran tersebut.

Begitu pula dengan peran setelah sang bayi lahir, suami dengan istri pun harus memahami peran yang akan dijalankan. Sang ibu juga nantinya harus mengetahui perannya, tak hanya sebagai istri, tetapi juga sebagai ibu yang harus merawat buah hati mereka.

Perubahan Prioritas Keuangan

Biaya yang dikeluarkan saat sang istri hamil hingga biaya persalinan pastilah akan bertambah. Tak hanya suami, namun istri pun harus memahami kondisi tersebut dan mempersiapkan mentalnya. Karena perbuhan yang terjadi akan merubah pula gaya hidup sang calon orang tua.
Misalnya, istri yang sebelumnya hobi belanja untuk dirinya sendiri, harus berhemat karena pengeluaran harus dibagi dengan sang calon anak. Suami pun harus mempersiapkannya, pengeluaran akan sedikit berfokus pada biaya tes laboratorium hingga persalinan calon buah hatinya. Setelah sang anak lahir pun pengeluaran rumah tangga akan berubah seiring dengan bertambahnya anggota keluarga

Kompak Kerjasama

Karena akan memiliki buah hati, kekompakan dari suami dan istri harus semakin kuat. Itulah saatnya sang calon orang tua bekerjasama menjadi tim yang solid dan mengesampingkan ego masing-masing. Keduanya harus mampu mempersiapkan segalanya bersama-sama.
Sebagai contoh, kehamilan selama 9 bulan akan menjadi menantang. Misalnya, jika terjadi kegangguan dengan kehamilan istri, kebutuhan biaya akan bertambah, atau problematika lainnya. Di masa sulit, suami dan istri sebagai orang tua, harus pula saling bergandengan tangan menjalani hidup.

Selamat mempersiapkan diri menjadi orang tua!